Pendidikan akhlak dan karakter anak sebaiknya mulai distimulasi sejak dini oleh orang tua. Melatih anak puasa merupakan salah satu wujud pendidikan kedisiplinan dan keagamaan di dalam lingkup keluarga.
Bulan Ramadhan yang dikenal sebagai bulan penuh keutamaan bagi umat Islam di dunia, bisa dijadikan moment yang tepat untuk pendidikan disiplin dan akhlak anak sejak dini. Dengan mengajarkan anak puasa sejak dini, mereka akan terbiasa menjalankan ibadah puasa sebagai sebuah kebiasaan dan bukan lagi menjadi tekanan. Hal ini akan bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan spiritual anak di masa mendatang.
Melatih anak puasa Ramadhan tidak sama dengan mewajibkan mereka berpuasa. Orangtua harus mempertimbangkan kondisi dan kemampuan mereka. Telah jelas bahwa Islam sendiri tidak menghendaki adanya unsur paksaan dalam mendidik anak. Jadi orangtua akan memberikan motivasi kepada anak-anak dalam mendisiplinkan mereka seperti halnya melatih anak puasa Ramadhan.
Mumpung juga sedang dalam bulan Ramadhan, dimana sekolah-sekolah akan mendukung keberadaan bulan penuh berkah ini, jadi anak-anak biasanya juga akan termotivasi dari Guru mereka di sekolah maupun dari teman bermain atau teman sekolahnya. Mereka akan dengan senang hati menjalankan ibadah puasa ini bersama-sama.
Tentunya balita pun juga sudah bisa untuk dilatih puasa Ramadhan. Jangan berpikir bahwa puasa mereka seperti puasa yang dilakukan oleh orang dewasa. Namanya juga latihan, tentunya harus bertahap dalam pengenalannya. Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh tetapi hanya menunda waktu makan siang mereka saja.
Pada tahap awal latihan anak puasa Ramadhan, balita biasanya sarapan sekitar pukul 07.00, Anda dapat memberitahu balita Anda untuk menunda sarapan mereka menunggu jam 09.00 atau 10.00. Tentunya saat Anda sekeluarga bangun untuk makan sahur, Anda juga melatih balita Anda untuk bangun dan ikut makan sahur bersama.
Ajak balita Anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00, kemudian dilanjutkan lagi hingga magrib, dan melakukan buka bersama. Jika balita Anda masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran. Dalam satu bulan, balita Anda mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar mereka.
Bagi anak-anak usia sekolah, mereka sudah relatif lebih kuat, coba perhatikan jam biologisnya. Biasanya sampai pukul 12.00, mereka masih bertahan namun lewat tengah hari, mereka akan terlihat lemas. Jika memang mereka sudah tidak kuat, biarkan mereka berbuka. Tetapi jika mereka masih terlihat segar, ajak mereka menghabiskan waktu hingga ashar dan lebih bagus lagi jika bertahan hingga adzan Maghrib tiba.
Di awal latihan anak puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar. Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk, biarkan saja mereka menghabiskan waktu untuk tidur siang, tetapi juga jangan biarkan mereka tidur berlebihan, tetap berikan aktivitas yang menyenangkan bersama agar mereka juga tidak menjadi pemalas. Puasa bukan untuk bermalas-malasan. ajarkan saja mereka untuk belajar mengaji. Biasanya anak-anak kecil akan sudah terlihat ramai-ramai ke masjid atau mushola untuk mengaji bersama. Doronglah anak Anda untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan positif.
Setelah sahur dan menjalankan sholat Subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan mereka jalan-jalan pagi dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga. Hal ini untuk mencegah mereka kehabisan energi. Biarkan mereka bermain 1 jam sebelum maghrib untuk ngabuburit.
0 komentar:
Posting Komentar