Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga
jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya. Kanker serviks ini dapat muncul pada
perempuan usia 35 sampai 55 tahun.
Penyebab
utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV (human papilloma virus). Lebih dari 90% kanker serviks mengandung
DNA virus HPV dan 50% kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16. Penyebaran
virus ini terutama melalui hubungan seksual. Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan
28 mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan protein–protein yang
penting dalam replikasi virus.
Gejala dan Tanda
- Keluar cairan encer dari vagina (keputihan)
- Perdarahan setelah senggama yang kemudian dapat berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal
- Timbulnya perdarahan setelah masa menopause
- Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning–kuningan, berbau, dan dapat bercampur dengan darah
- Timbul gejala–gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis
- Timbul nyeri panggul (pelvis) atau diperut bagian bawah bila ada radang panggul.
- Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah rectum, terbentuk fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul gejala–gejala akibat metatasis jauh.
Kanker
serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks yang disebut sebagai squamo-columnar
junction (SCJ). Histologik antara
epitel gepeng berlapis (squamous cimplex
dari porsio dengan epitel kuboid/silindris pendek selapis bersilia dari
endoserviks kanalis servik
Tingkat keganasan klinik menurut FIGO
Stadium : Kriteria
0 : Karsinoma In Situ atau karsinoma
intraepitel: membrana basalis masih utuh
I : Proses terbatas pada serviks
walaupun ada perluasan ke korpus uteri
Ia : Karsinoma mikro invasif bila
membrana basalis sudah rusak dan sel tumor sudah memasuki stroma > 3 mm dan
sel tumor tidak terdapat pada pembuluh darah limfa atau pembuluh darah
Ib : Secara klinis sudah diduga adanya
tumor histologik menunjukkan invasi ke dalam stroma serviks uteri
II : Proses keganasan sudah keluar
dari serviks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan/ke dalam parametrium
tetapi tidak sampai dinding panggul
IIa : Penyebaran hanya ke vagina,
parametrium masih bebas dari infiltrat tumor
IIb : Penyebaran ke parametrium,
uni/bilateral tetapi belum sampai dinding panggul
III : Penyebaran telah sampai ke 1/3
bagian distal vagina atau ke parametrium sampai dinding panggul
IIIa : Penyebaran sampai ke 1/3 bagian
distal vagina, sedangkan ke parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai
dinding panggul
IIIb : Penyebaran sudah sampai dinding
panggul, tidak ditemukan daerah bebas infilterasi antara tumor dengan dinding
panggul atau proses pada tingkat klinik I dan II tetapi sudah ada gangguan
ginjal
IV : Proses keganasan telah keluar
dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan / atau kandung kemih
(dibuktikan secara histologik), atau telah terjadi metastasis keluar panggul
atau ke tempat – tempat yang jauh
IVa : Proses sudah keluar dari panggul
kecil, atau sudah menginfilterasi mukosa rektum dan atau kandung kemih
IVb : Telah erjadi penyebaran jauh
Pencegahan
- Tundalah hubungan seksual sampai usia di atas remaja
- Batasi jumlah pasangan
- Menolak hubungan seksual dengan yang mempunyai banyak pasangan
- Menolak berhubungan seksual dengan orang yang menderita PMS
- Hubungan seksual yang aman. Kondom tidak memproteksi infeksi HPV
- Jika anda merokok berhentilah merokok.
Deteksi Dini
Jika kanker dapat ditemukan pada tahap awal, maka akan dapat disembuhakan.
Beberapa metode yang telah dikenalkan seperti :
1. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA)
Pemeriksaan
IVA adalah pemeriksaan dengan cara
melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan
asam asetat 3–5%.
2. Pap smear
Pap smear adalah
pengamatan sel–sel yang dieksfolisasi dari genetalia wanita.
0 komentar:
Posting Komentar